70. Bagaimana implementasi projek profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan?
Projek penguatan profil pelajar Pancasila akan dijalankan
terpisah dari mata pelajaran, namun mengambil sebagian waktu dari keseluruhan
pembelajaran di satuan pendidikan. Pada satuan PAUD, pelaksanaan projek profil
pelajar Pancasila terintegrasi dengan kegiatan bermain-belajar harian dan
dilakukan sekurangkurangnya pada perayaan hari besar dan perayaan tradisi
lokal.
71.
Apa fungsi
profil pelajar Pancasila?
Profil pelajar Pancasila berguna sebagai kompas bagi
pendidik dan pelajar Indonesia. Profil pelajar Pancasila menjabarkan tujuan pendidikan
nasional secara lebih rinci terkait cita-cita, visi misi, dan tujuan pendidikan
ke peserta didik dan seluruh komponen satuan pendidikan. Profil pelajar
Pancasila memberikan gambaran yang ingin dituju mengenai karakter dan kemampuan
pelajar Indonesia. Segala pembelajaran, program, dan kegiatan di satuan
pendidikan bertujuan akhir ke profil pelajar Pancasila, sehingga pendidik dan
pelajar mengetahui apa harapan negara terhadap hasil pendidikan dan berusaha
mewujudkannya bersama.
72. Apa pengaruh profil pelajar Pancasila ke
pembelajaran di kelas?
Setiap mata pelajaran, program, dan kegiatan di satuan
pendidikan diharapkan mendukung ketercapaian profil pelajar Pancasila dengan
memasukkannya dalam pembelajaran. Profil pelajar Pancasila juga akan diperkuat
dengan pembelajaran berbasis projek dengan tema yang mendukung perkembangan
kompetensi dan karakter yang dituju.
Pengaruh langsung dari profil pelajar Pancasila: adanya
projek penguatan profil pelajar Pancasila sejak jenjang PAUD sampai dengan SMA/SMK,
dan di SLB.
Pengaruh tidak langsung kepada satuan pendidikan adalah
adanya Asesmen Nasional, khususnya survei lingkungan belajar dan survei
karakter merupakan metode untuk memantau lingkungan belajar yang sesuai dengan
profil pelajar Pancasila.
73. Apakah perbedaan profil pelajar Pancasila
dengan nilai-nilai dalam Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)?
PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan
pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah
hati, olah rasa, olah pikir, dan olahraga. Pentingnya pendidikan karakter
ditunjukkan dan dikuatkan dalam profil pelajar Pancasila dengan menjadikannya
sebagai arah karakter yang dituju dalam pendidikan Indonesia.
74. Jika projek penguatan profil pelajar
Pancasila berjalan, bagaimana dengan program PPK yang sudah berjalan?
PPK tetap dapat berjalan sesuai kebutuhan dan pembiasaan di
satuan pendidikan masing-masing yang terintegrasi dengan projek penguatan
profil pelajar Pancasila. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dan program
PPK adalah usaha dan amanat kebijakan dari UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dalam mengembangkan peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab (Pasal 3).
75. Di
manakah nasionalisme dalam profil pelajar Pancasila?
Nasionalisme terbangun dari perwujudan dimensi-dimensi
profil pelajar Pancasila. Nasionalisme merupakan buah dari perkembangan dimensi
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia (yaitu akhlak
bernegara), dimensi bergotong royong, juga dimensi berkebinekaan global.
76. Jika
profil pelajar Pancasila masuk sebagai Renstra Kemendikbudristek, bagaimana
pelaksanaannya di satuan pendidikan?
Implementasi profil pelajar Pancasila dilakukan dengan
melaksanakan kegiatan (pembelajaran, program, projek, dsb.) yang tujuannya
adalah ketercapaian profil pelajar Pancasila. Kepala satuan pendidikan, guru,
tenaga kependidikan, dan pelaku pendidikan lainnya juga diharapkan untuk
memiliki profil ini, dengan kerja sama antara satuan pendidikan, orang tua, dan
masyarakat, serta didukung oleh para pemangku kepentingan dan pemangku
kebijakan.
77. Bagaimana
mengukur ketercapaian profil pelajar Pancasila?
Projek profil pelajar Pancasila memiliki rapor tersendiri
yang akan membantu rekam jejak ketercapaian profil pelajar Pancasila. Pada
satuan PAUD sendiri tidak ada rapor khusus untuk projek profil pelajar
Pancasila. Rapor projek profil terintegrasi dengan laporan perkembangan CP dan
diharapkan muncul di portofolio anak. Profil pelajar Pancasila merupakan tujuan
akhir dari hasil pendidikan, sehingga satuan pendidikan juga seyogyanya tidak
terburu-buru dalam mengukur ketercapaian profil, melainkan membangun kompetensi
dan karakter tersebut secara konsisten dan melihat perkembangannya melalui
penilaian projek.
78. Apakah
projek penguatan profil pelajar Pancasila diampu oleh guru yang sama dengan
guru mata pelajaran?
Projek penguatan profil pelajar Pancasila diajarkan secara
kolaboratif (team teaching) oleh guru mata pelajaran dan guru kelas. Karena
projek ini memiliki target utama pengembangan profil Pelajar Pancasila, maka
semua guru, baik guru mata pelajaran maupun guru kelas perlu terlibat dalam
perencanaan, pengajaran, dan asesmen. Di satuan PAUD, guru yang mengampu projek
penguatan profil pelajar Pancasila sama dengan guru kelas. Sejumlah 20-30 persen jam pelajaran dari
setiap mapel dialokasikan untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila.
79. Apakah
projek tersebut akan diimplementasikan per mapel atau terintegrasi antarmapel?
Target utama projek ini adalah penguatan profil pelajar
Pancasila sebagai tujuan jangka panjang
pembelajaran. Oleh karena itu, tujuan projek ini tidak berkaitan
langsung dengan konten/capaian pembelajaran dari mapel yang sedang dipelajari.
Dalam implementasinya, guru kelas dan guru mapel berkolaborasi dan fokus pada
pencapaian dimensi profil pelajar Pancasila dalam perencanaan dan fasilitasi
kegiatan projek ini. Penentuan 20-30 persen alokasi waktu untuk projek tidak
berlaku untuk satuan PAUD.
Dalam rangkaian kegiatannya, peserta didik akan menggali
pemahaman dan mencari solusi mengenai isu-isu yang dikemas dalam tujuh tema
berdasarkan tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals
atau SGDs). di SD,
SMP, SMA, SMK, dan sederajat serta empat tema di satuan
PAUD. Berbagai macam keterampilan dan pengetahuan akan dikembangkan untuk
pendalaman isu, penyelesaian masalah, dan tidak dipisah-pisah dalam mata
pelajaran.
80. Bagaimana
bentuk pelaporan hasil projek?
Hasil projek penguatan profil pelajar Pancasila dilaporkan
dalam rapor akhir tahun (semester 2) peserta didik. Format rapor tersebut
berbeda dengan format hasil belajar intrakurikuler. Rapor hasil projek menggambarkan
perkembangan sub elemen profil pelajar Pancasila yang dipilih dalam tema projek
di tahun ajaran. Pada satuan PAUD, pelaporan hasil projek tidak terpisah dengan
rapor intrakurikuler. Perkembangan projek dan dimensi profil ditunjukkan dalam
portofolio anak.
81.
Apakah bentuk laporan hasil belajar projek
profil pelajar Pancasila per mata pelajaran?
Projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak terkait
dengan mata pelajaran, sehingga bentuk laporannya tidak disusun per mata
pelajaran.
82. Bagaimana
jika peserta didik memilih tema projek penguatan profil pelajar Pancasila yang
belum mereka pelajari dalam mata pelajaran (intrakurikuler)?
Tema-tema dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila
mengajarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kontekstual dan umum.
Peserta didik berkesempatan untuk mengeksplorasi pengetahuan dan keterampilan
tersebut meskipun mereka belum mempelajarinya dalam intrakurikuler. Bahkan,
projek yang mereka lakukan dapat menjadi pengetahuan awal yang mendorong mereka
lebih siap untuk mempelajarinya lebih jauh dalam intrakurikuler.
83. Apakah
projek penguatan profil pelajar Pancasila hanya menggunakan pembelajaran
berbasis projek?
Projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak berarti
pendekatan berbasis projek saja. Satuan pendidikan dapat menggunakan pendekatan
lain seperti inkuiri, berbasis masalah, dan pendekatan lain yang sesuai
digunakan untuk mengembangkan karakter dan kompetensi yang dituju di profil
pelajar Pancasila.
84. Apakah
satuan pendidikan yang menggunakan Kurikulum 2013 bisa melakukan projek
penguatan profil pelajar Pancasila?
Satuan pendidikan yang menggunakan Kurikulum 2013 bisa
melakukan projek penguatan profil pelajar Pancasila bila satuan pendidikan
dapat menyesuaikan pengelolaan waktu dan kolaborasi antar guru.
85. Apa
yang dimaksud dengan Capaian Pembelajaran (CP)?
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang dirangkaikan sebagai satu kesatuan proses yang
berkelanjutan sehingga membangun kompetensi yang utuh dari suatu mata
pelajaran. Capaian Pembelajaran di PAUD didesain untuk membangun kesenangan
belajar dan kesiapan bersekolah anak.
86. Apakah Capaian Pembelajaran (CP)
menggantikan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)?
Capaian Pembelajaran (CP) bukan pengganti SKL/STPPA. Dalam
kerangka kurikulum, CP kedudukannya di bawah Standar Nasional Pendidikan (SNP),
setara dengan KI-KD dalam Kurikulum 2013.
87. Jika Capaian Pembelajaran (CP) setara
dengan KI-KD, apakah SKL tetap menjadi acuan dalam mengukur kompetensi lulusan
dari satuan pendidikan?
Ya, SKL tetap menjadi acuan untuk mengukur kompetensi
lulusan.
88. Mengapa Capaian Pembelajaran (CP)
mengintegrasikan kembali keterampilan, pengetahuan, dan sikap?
Kompetensi adalah rangkaian dari pengetahuan, keterampilan,
disposisi (sikap) tentang ilmu pengetahuan, dan sikap terhadap proses belajar
(dorongan untuk belajar dan motivasi untuk menggali konsep lebih dalam). Dengan
demikian, keterampilan, pengetahuan, dan sikap tidak sepatutnya dipisahkan.
89. Mengapa Capaian Pembelajaran (CP) disusun
per fase?
Penyusunan Capaian Pembelajaran (CP) per fase merupakan
upaya penyederhanaan sehingga peserta didik dapat memiliki waktu yang memadai
dalam menguasai kompetensi. Penyusunan CP per fase ini juga memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat pencapaian
(Teaching at the Right Level), kebutuhan,
kecepatan, dan gaya belajar mereka. Hal ini karena CP disusun dengan
memperhatikan fase-fase perkembangan anak. Selain itu, penyusunan CP per fase
berguna bagi guru dan satuan pendidikan. Guru dan satuan pendidikan dapat
memperoleh keleluasaan dalam menyesuaikan pembelajaran sehingga selaras dengan
kondisi dan karakteristik peserta didik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar