Kadar Zat Dalam Campuran

Larutan merupakan campuran yang homogen dan komposisi antara pelarut dan zat terlarutnya tidak tentu. Perbandingan relatif zat terlarut terhadap pelarut dari suatu larutan disebut dengan konsentrasi atau kepekatan.
Apabila suatu larutan mengandung jumlah zat terlarut yang besar (dalam sejumlah pelarut tertentu), maka dikatakan sebagai larutan yang berkonsentrasi tinggi atau larutan pekat. Sebaliknya, apabila zat terlarut julahnya sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah pelarutnya, maka dikatakan sebagai larutan encer.

Konsentrasi larutan secara kuantitatif dinyatakan dalam berbagai satuan, misalnya persentase zat dalam campuran (%), bagian perjuta atau part per million (ppm), molar (M), molal (m), dan fraksi mol (X).

Persen (%)

  1. Persen massa (%)
    Persen massa menyatakan massa suatu zat (dalam gram) yang terdapat dalam setiap 100 gram campuran.

    Contoh Soal
    Berapa gram NaOH yang terdapat dalam 500 ml larutan NaOH 20% jika massa jenis larutan dianggap 1 g/mol?
    Jawab:
    Massa larutan = 1 g/ml x 500 ml = 500 gram
    Kadar larutan 20%, maka massa NaOH dalam larutan adalah:
    = (20/100) x 500 gram
    = 100 gram
  2. Persen Volume (%)
    Persen volume menyatakan volume zat yang terdapat dalam setiap 100 bagian volume campuran.

Contoh soal

  1. Berapa volume alkohol (dalam ml) yang terlarut dalam 500 ml larutan alkohol yang memiliki kadar 30% ?
    Jawab:

  2. Berapa volume air (dalam ml) yang harus ditambahkan ke dalam 40 ml larutan alkohol 40% agar didapatkan larutan alkohol 10% ?
    Jawab:
    Volume alkohol dalam 40 ml larutan alkohol 40% adalah :

    misalnya air yang ditambahkan x ml, maka volume campuran menjadi :
    V akhir = (40 + x) ml
    maka,

    400 + 10x = 1.600
    10x = 1.200
    x = 120 ml
    Jadi air yang harus ditambahkan adalah 120 ml

Bagian per juta (bpj) atau part per million (ppm)

Kadar zat yang sangat kecil dalam campuran dapat dinyatakan dengan ukuran bagian per juta, yaitu kadar zat yang menyatakan banyaknya bagian zat yang terdapat dalam setiap satu juta bagian campuran.

 Contoh Soal

  1. Di dalam udara kering yang bersih terdapat gas karbon dioksida sebanyak 0,03% volume (artinya, di dalam setiap 100 liter udara terdapat 0,03 liter gas karbon dioksida).
    Nyatakan kadar tersebut dalam bagian per juta.
    Jawab:
    kadar gas karbon dioksida= (0,03/100) x 1.000.000
    kadar gas karbon dioksida= 300 bpj
  2. Kadar gas butana dalam udara sebesar 0,0002% volume. Berapa kadar gas butana tersebut jika dinyatakan dalalm satuan bpj?
    Jawab:
    misalkan volume udara 100 ml, maka volume butana adalah 0,0002 ml.
    kadar butana= (0,0002/100 ml) x 1.000.000
    kadar butana= 2 bpj

Molaritas (M)

Molaritas atau kemolalan suatu lalrutan menyatakan banyaknya mol zat terlarut di dalam satu liter larutan. Volme satu liter yang dimaksud termasuk volume zat terlarut dan volume pelarutnya. Secara kuantitatif, mlaritas merupakan perbandingan antar mol zat terlarut tiap satu liter larutan dan dapat dirumuskan sebagai:

dengan:
M = molaritas (mol/liter atau mol dm-3)
n  = mol zat terlarut (mol)
V  = volume larutan (liter atau dm-3)


BACA JUGAKonsep Mol


Contoh Soal

  1. Pada botol reagen yang berisi larutan NaOH tertulis label “NaOH 0,1 M”,
    a. apa arti dari label tersebu?
    b. bila di dalam botol tersebut hanya berisi 250 ml larutan, berapa mol NaOH yang terlarut di dalamnya?
    Jawab :
    a. larutan NaOH 0,1 M artinya dalam satu liter larutan terlarut sebanyak 0,1 mol NaOH.
    b. bila volumenya 250 ml, jumlah nol NaOH yang terlarut sebanyak
    n = M x V
    n = 0,1 mol/liter x 0,25 liter
    n = 0,025 mol
  2. Sebanyak 6 gram kristal MgSO4 dilarutkan dalam air sehingga volumenya 500 ml. Berapa konsentrasi molar (molaritas) larutan yang terjadi? Mr MgSO4 = 120).
    Jawab :
    mol MgSO4 = (6 gram/120 gram/mol) = 0,05 mol
    volume larutan = 500 ml = 0,5 liter
    molaritas = (0,05 mol/0,5 liter) = 0,1 mol/liter

Molalitas (m)

Molalitas atau kemolalan menyatakan banaknya mol zat terlarut dalam setiap 1000 gram pelarut. Untuk larutan dalam air, massa pelarut dapat dinyatakan dalam volume pelarut, sebab massa jenis air adalah 1 gram ml-1. Secara matematis, pernyataan tersebut dapat dinyatakan dengan rumus :

dengan:
m = molalitas larutan (mol/kg)
n = jumlah mol zat terlarut (mol)
p = massa pelarut (kg)

Contoh Soal

Hitunglah molalitas larutan yang terjadi jika 24 gram kristal MgSO4 dilarutkan dalam 400 gram air. (Mr MgSO4 = 120)
Jawab :
n = 24/120 mol= 0,2 mol
p = 400 gram
m = 0,2 x (1000/400) = 0,5 molal

Perbedaan antara molaritas dan molalitas terletak pada jumlah pelarutnya. Untuk molalitas, pelarutnya harus 100 gram, sedangkan untuk molaritas, volume pelarut dan zat terlarut 1 liter.

Fraksi Mol (X)

Fraksi mol suatu zat dalam suatu larutan menyatakan perbandingan banyaknya mol dari suatu zat terhadap jumlah mol seluruh komponen dalam larutan. Bila nA mol zat A bercampur dengan nB, maka fraksi mol zat A (Xa) dan fraksi mol zat B (XB) dinyatakan dengan:

dan

sehingga

Dari kedua rumus tersebut, dapat disimpulkan bahwa jumlah fraksi mol dari seluruh komponen dalam campuran adalah 1.

Contoh Soal
Hitunglah fraksi mol glukosa dalam larutan glukosa 36% (Mr glukosa = 180 dan Mr air = 18).
Jawab:
Misalnya dianggap massa larutan keseluruhan adalah 100 gram,
maka:
massa glukosa = 36 gram
massa air = 100 – 36 = 64 gram




Pengenceran Larutan

Pengenceran larutan adalah penambahan zat pelarut ke dalam suatu larutan. Oleh karena itu pada pengenceran larutan, nilai molaritas larutan akan menjadi lebih kecil dari pada sebelumnya, sebab pada peristiwa tersebut jumlah zat terlarutnya tetap (n terlarut tetap), tetapi volume larutan menjadi lebih besar.
Oleh karena jumlah mol zat terlarut tetap, maka;
n (sebelum pengenceran) = n (sesudah pengenceran).

Dan dari rumus molaritas M= n/V , maka n = V x M
Jika jumlah mol sebelum pengenceran dianggap n1 dan sesudah pengenceran n2 , maka n1 = n2
dan berlaku pula V1 x M1 = V2 x M2

Contoh Soal

  1. Larutan NH3 2 M yang volumenya 100 ml diencerkan dengan air sampai volumenya 500 ml. Berapa molaritas larutan encer yang terjadi?
    Jawab:
    M1 = 2 M
    V1 = 100 ml
    V2 = 500 ml
    M2 = ?
    V1 x M1 = V2 x M2
    2 x 100 = 500 x M2
    M2 = 200/500
    M2 = 0,4 M
  2. Berapa volume air yang harus ditambahkan ke dalam 40 ml larutan H2SO4 6,0 M agar didapat larutan H2SO4 5,0 M ?
    Jawab:
    M1 = 6,0 M
    V1 = 40 ml
    M2 = 5,0 M
    V2 = ?
    V1 x M1 = V2 x M2
    4,0 x 6,0 = V2 x 5,0
    V2= 240/5=48 ml
    V2 = V1 + Vair
    Vair = 8 ml

Percampuran Larutan dengan Konsentrasi Berbeda

Bila dua larutan yang berbeda konsentrasinya dicampurkan, maka konsentrasi larutan yang terjadi akan berubah. Pada larutan yang baru, jumlah mol zat terlarut merupakan jumlah total dari mol zat dalam kedua larutan tersebut. Demikian pula umtuk volumenya sehingga berlaku persamaan:
n1 + n2 = ncampuran
dengan menggunakan persamaan n = M x V, maka didapatkan:
(M1 x V1) + (M2 + V2) = (M x V)campuran

Contoh Soal
Larutan HCl 2 M yang volumenya 100 ml dicampurkan dengan larutan HCl 0,1 M yang volumenya 400 ml. Berapa molaritas larutan yang terjadi?

Jawab :
(M1 x V1) + (M2 + V2) = (Mcamp x Vcamp)
(2 x 100) + (0,1 x 400) = Mcamp x 500
200 + 40 = Mcamp x 500
Mcamp= 240/500
Mcamp= 0,48 M


LATIHAN SOAL

  1. Cuka perdagangan memiliki kadar cuka sebesar 25%. Berapa volume air (dalam ml) yang harus ditambahkan ke dalam 100 mL cuka tersebut agar kadarnya menjadi 5%?
  2. Di dalam udara bersih terdapat 0,003% gas CO2.
    Berapa kadar CO2 tersebut jika dihitung dalam bpj?
  3. Berapa gram perusi yang harus dilarutkan dalam 500 cm3 air agar diperoleh larutan perusi 2%? (tidak terjadi perubahan volume).
  4. Berapa cm3 iodium yang terdapat dalam 100 cm3 larutan lodium yang kadamnya 2,5% ?
  5. Sebanyak 200 cm3 larutan alkohol dengan kadar 80% dicampur dengan 300 cm3 larutan alkohol yang kadamya 40%. Tentukan kadar alkohol dalam campuran tersebut.
  6. Dalam perairan yang tercemar, terdapat logam raksa dengan kadar 50 bpj. Berapa mg raksa yang terdapat dalam setiap 1 liter air?
  7. Berapa gram gula yang harus ditambahkan ke dalam 100 cm3 larutan gula 10% agar larutan gula tersebut kadarnya berubah menjadi 30%?
  8. Larutan NH3 2 M yang volumenya 100 mL diencerkan dengan air sampai volumenya 500 ml.
    Berapa molaritas larutan encer yang terjadi?
  9. Berapa gram kristal H2C2O4. 2H2O yang harus dilarutkan ke dalam air agar didapatkan 600 ml larutan H2C2O4 0,5 M? (Ar C = 12 , O = 16 dan H=1)
  10. Di dalam 400 ml larutan tertarut 3,4 gram NH3 (Ar, N = 14 dan H = 1). Hitunglah:
    a. molaritas tarutan
    b. fraksi mol lanutan
  11. Hitunglah molalitas dan fraksi mol larutan NaOH dalam air yang kadarnya 40%.
    (Mr NaOH = 40)
  12. Jika perubahan volume dalam pelarutan diabaikan, tentukan molaritas dan molalitas larutan yang terjadi bila 100 mL etanol dicampur dengan 200 ml air (dianggap massa jenis etanol dan air sama dengan 1 gram/ml).
  13. Berapa gram KOH yang harus dilarutkan ke dalam 400 ml air agar didapatkan larutan KOH 1 M. (Ar K=39, O=16, dan H= 1)
  14. Berapa cm3 HCl 12 M yang harus diambil untuk membuat larutan HCl 2 M sebanyak 500 cm3 ?
  15. Larutan H2SO4 yang kadarnya 98% dan massa jenisnya 1,8 gram cm3 sebanyak 100 mL diencerkan hingga volume larutan menjadi 500 cm3. Berapa molaritasnya?
  16. Tentukan fraksi mol urea dalam larutan urea 30%. (M, urea = 60)
  17. Tentukan molalitas dan 500 mL larutan yang mengandung 5% massa H2SO4 jika diketahui massa jenis larutan 1,2 g/ml.
  18. Berapa gram urea (CO(NH2)2 harus dilarutkan dalam 150 mL air (massa jenis air = 1 g/ml) agar kemolalan sama dengan 0,5 m?
  19. Berapakah kemolalan larutan glukosa yang mengandung 12% massa glukosa?
    (Mr glukosa 180)
  20. Larutan asam klonda 18,25% mempunyai massa jenis 1,1 g/mL. Tentukan fraksi mol masing-masing zat dalam larutan tersebut.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FEATURED

Recent Posts

Tayangan Halaman